Jurnanalistik berasal dari kata journal yang artinya catatan harian. Jurnalistik adalah kegiatan yang meliputi pembuatan berita setiap. Jurnalistik mencatat, memproses, dan menyajikan informasi yang terjadi dalam kehidupan setiap harinya, dengan mengacu pada definisi jurnalistik dan kemajuan teknologi, maka Jurnalistik tidak terlepas dengan perkembangan teknologi informasi dan publikasi.
Kemajuan teknologi mendorong para jurnalis untuk belajar dan mempelajari teknologi tersebut, karena hal ini berkaitan dengan bagaimana konsumsi masyarakat terhadap media yang akan berpengaruh pada penyampaian berita yang akan disebarkan oleh para junalis. Setiap harinya masyarakat membutuhkan informasi yang terjadi di dunia ini, mulai dari lingkungan rumah, kota, negeri, hinggan keadaan dunia. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita.
Dunia jurnalistik melakukan konvergensi media yang akan digunakan dalam kegiatan jurnalistik. Hal ini dilakukan agar kegiatan jurnalistik dapat lebih dimaksimalkan dalam hal kerjanya. Para jurnalis harus mampu menguasai teknologi yang sedang berkembang di masyarakat.
Sebelumnya, jurnalistik cetak seperti surat kabar dan majalah pada 1920-an, mendapat pesaing baru dalam pemberitaan, dengan siaran radio berita. Terlebih pada 1950-an perhatian masyarakat tersita dengan munculnya televisi yang memuat berita sekaligus dengan gambar atau video.
Selain itu, pada saat ini juga muncul media jurnalistik multimedia. Perusahaan-perusahaan media cetak raksasa sudah merambah berbagai segmen pasar dan pembaca berita.Meski jurnalistik media cetak masih bertahan dan tidak sampai kehilangan pembacanya karena alasan tertentu, pengusaha media dan kantor berita juga dituntut untuk juga memiliki media internet ini agar tidak kalah bersaing menyebarluaskan beritanya ke berbagai kalangan serta update datanya dilakukan sepanjang waktu.
Bahkan ada edisi internet disajikan sama persis dengan edisi cetak.Dengan adanya perkembangan internet yang semakin cepat dan mudah, muncul situs-situs pribadi (blog) yang juga memuat laporan jurnalistik pemiliknya. Meski tidak semua blog berisikan laporan jurnalistik.
Perkembangan teknologi informasi terutama internet menciptakan media baru (new media). Denis McQuail(2000) mengemukakan bahwa salah satu dari new media ini yaitu media online yang melahirkan jurnalistik online.
Kecanggihan yang ditimbulkan oleh teknologi masa kini telah merubah berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang jurnalistik, teknologi yang merubah mengubah cara kerja para jurnalis. Dengan kecanggihan teknologi yang bergelimpangan pada saat ini memberikan kemudahan kepada para jurnalis dalam menyiarkan informasi kepada khalayak umum. pada era ini semua orang bisa menjadi jurnalis tanpa memandang latar belakang orang tersebut.
Media online memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan jurnalistik tradisional, yang pertama perubahan posisi audience. Audience dapat berperan aktif baik dengan memberikan respon yang cepat bahkan bisa memproduksi berita yaitu sebagai citizen journalism yang bisa disejajarkan dengan jurnalis profesional.
Jurnalistik online memiliki kelebihan lain. Salah satunya dari segi interaktivitas dimana jurnalistik online menyediakan ruang yang tak terbatas bagi masyarakat/ netizen. Para netizen ini dapat berinteraksi dengan si pembuat berita secara realtime karena difasilitasi oleh internet.
Para netizen ini dapat memberikan respon terhadap berita yang tersedia melalui kolom komentar yang biasanya disediakan di bawah tulisan berita maupun menuliskannya melalui email atau bulletin board. Sebaliknya, produsen berita dapat memberikan feedback atas respon yang telah diberikan oleh netizen.
Melalui cara tersebut, jurnalistik online telah menjalankan fungsi two way communication dan interpersonal communication antara media dengan user. Keunggulan tersebut tidak dimiliki oleh jurnalistik tradisional yang interaktivitasnya lebih lama karena menggunakan media konvensional yaitu berupa surat pembaca yang harus disortir di meja redaksi terlebih dahulu dan baru ditanggapi.
Kemudian karakteristik media online adalah immediacy dimana kecepatan memperbarui atau update informasi melebihi kecepatan jurnalistik tradisional. Selain itu media online memiliki kelebihan multimedia capability karena dapat menyampaikan pesan ke dalam bentuk teks, audio, maupun video secara bersamaan. Media online pun memiliki karakteristik nonlinearity yang membuat jurnalis lebih fleksibel dalam menyampaikan beritanya sekaligus memudahkan user untuk memilih berita yang ia inginkan.
Kelebihan media online sebagai new media ini menciptakan tren baru di bidang jurnalistik yaitu citizen journalism. Jean K.Min, direktur Ohmynews Internasional menyatakan bahwa pembaca bukan lagi konsumen pasif dari reporter-reporter arogan, namun pihak aktif yang membuat dan mengkonsumsi berita yang mereka buat sendiri.
Setiap orang berhak memberikan informasi dan menyebarkan informasi kepada khalayak, dengan begitu kejadian yang terjadi sangat mungkin diketahui dengan cepat oleh khalayak yang tidak ada di tempat tersebut. namun tidak jarang para citizen journalism yang menyebarkan informasi tanpa menggunakan kaidah berjurnalistik. Mereka yang dapat beradaptaptasi dengan teknologi modern dan yang tetap memegang kaidah jurnalistik dalam menyebarkan berita, akan lama bertahan dalam dunia jurnalistik.
Citizen journalism di Indonesia, sudah mulai berkembang dan kegunaannya dirasakan saat adanya peristiwa-peristiwa besar seperti serangan teroris dan bencana alam seperti peristiwa tsunami Aceh dan Bom Bali. Citizen journalism juga dihubungkan dengan hyperlocalism karena memiliki komitmen yang sangat besar pada isu-isu lokal, yang "kecil-kecil" (untuk ukuran media mainstream), sehingga luput dari liputan media mainstream.
Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik. Pemberitaan citizen journalism lebih mendalam dengan proses yang tak terikat waktu, seperti halnya deadline di mainsteram media. Perkembangan citizen journalism didukung pula dengan perkembangan citizen media dan social media. Dengan adanya internet, citizen media mampu menyebarkan informasi dalam bentuk teks, audio, video, foto, komentar dan analisis.
Bahkan mampu menjalankan fungsi pers seperti watchdog, filter informasi, pengecekan fakta bahkan pengeditan.Konten atau isi dari citizen journalism bisa berupa peristiwa, pengalaman, dan reportase yang termasuk kedalam berita, bisa juga pendapat, ulasan atau analisa yang termasuk kedalam opini, selain itu bisa merupakan gagasan atau ide seperti tulisan ringan atau catatan harian, fiksi, tips dan tutorial.
Memang tidak ada batasan baku untuk citizen journalism dalam membuat suatu berita. Namun Citizen journalism juga ada etikanya. Etika tersebut kurang lebih sama dengan etika menulis di media online diantaranya adalah tidak menyebarkan berita bohong, tidak mencemarkan nama baik, tidak memicu konflik SARA dan menyebutkan sumber berita dengan jelas.
Sumber:
http://lenterakecil.com/perkembangan-teknologi-jurnalistik/
Hasfi, Nurul, S.Sos, MA. Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi.pdf
Htttp://m.kompasiana.com/post/read/451185/1/citizen-journalism-apa-dan-bagaimana.htmlW